GULA
TAMBAHAN VERSUS KONSENTRASI PADA ANAK
Luthfiah nama gadis
kecilku. Akhir-akhir ini semangat belajarnya berkembang pesat, ia senang bersaing dengan teman-teman
sekelasnya. Kondisi ini berbeda dengan saat ia memasuki TK A. Ia bersikap malas-malasan dan tidak menyukai
hal-hal baru yang erat kaitannya dengan baca-tulis-hitung (calistung), serta
mudah sekali menyerah. Hal itu sempat
membuat ciut nyaliku.
Setelah banyak mencari
informasi mengenai proses tumbuh kembang anak, aku jadi teringat bahwa putriku
sempat didiagnosa lemah jantung di usia ke-36 minggu saat berada dalam
kandunganku sehingga hal itu pula yang membuatnya sulit berkonsentrasi,
terlihat malas karena tubuhnya mudah lemah alias lesu.
Seperti yang kita
ketahui, bahwa Jantung
berfungsi untuk memompa darah yang notabene mengandung oksigen dan
nutrisi ke seluruh jaringan
tubuh. Lemah jantung merupakan kondisi dimana
otot jantung mengalami gangguan fungsi diastolik. sehingga
penderita nya akan merasa mudah lelah, akibat kurangnya asupan oksigen dan
nutrisi pada jaringan otak. Hal inilah
yang dialami putriku. Sejak baru lahir,
ia tidak dapat minum asi dalam jumlah banyak, bahkan saat laktasi sering
kudapati ia tengah lelap tertidur, sedangkan ASI ku tidak dihisapnya, jam
tidurnya pun lebih panjang dibanding jam aktivitasnya, hal ini pun berlangsung
sampai saat kami merayakan ulang tahunnya yang ke-5. Dampaknya antara lain
putriku baru lancar berjalan pada usia 1,8 thn, dan mudah tertular penyakit, hingga
pada usia 1,5 thn ada vlek pada paru-parunya.
25
gram Dosis Maksimal
Awalnya aku kira dengan
menambahkan asupan gula dalam makanan dan minuman, dapat mendongkrak energi
anak, Ternyata asumsiku tidak 100%
benar! karena yang diperlukan tubuh anak hanya 25gr glukosa
yaitu setara dengan 5sendok teh gula.
Itupun dapat diperoleh secara alami, yaitu melalui nasi sebagai makanan
pokok orang indonesia, susu,lauk-pauk, sayuran, serta buah-buahan yang biasa
kita konsumsi, tanpa perlu menambahkan gula lagi dalam minuman kita. Justru asupan gula yang berlebih dapat
membahayakan kesehatan jantung, membuat anak menjadi malas makan karena merasa
sudah kenyang,serta mengakibatkan daya konsentrasi.anak menjadi lemah.
Tips-tips
mengurangi konsumsi gula tambahan pada menu anak
1.
Bertahap
Mengubah
pola makan dan minumnya, kulakukan secara bertahap dengan penuh kasih sayang seraya
memberikan contoh mengenai dampak buruk akibat mengkonsumsi gula tambahan
terhadap kesehatan tubuhnya, antara lain tenggorokan gatal, batuk-batuk, serta
sakit gigi, merupakan penyakit-penyakit yang sering ia derita.
2.
Memilihkan Camilan yang sehat
Aku
mengajak anakku untuk memperhatikan komposisi makanan/minuman yang tercantum
pada label kemasan nya, untuk menghindari makanan yang mengandung pewarna,
pengawet dan gula tambahan.
3.
Sarapan
Bagaimana
mengenai menu jajan nya? Sulit memang
bagi anak-anak seusianya yang selalu ingin mencoba ‘jajanan’ baru apalagi jika
melihat iklan komersial di layar televisi yang ia tonton seusai sekolah, namun
aku selalu mengupayakan agar anakku makan dengan teratur terutama sarapan, agar
tidak mudah tergiur cemilan. Sarapan yang paling penting menurutku terutama
bagi anak-anak yang malas sarapan adalah Susu, terutama yang tidak mengandung
gula tambahan seperti Susu Anmum Essential.
4.
Suplemen
Untuk
menetralisir “radikal jahat” yang masuk ke tubuhnya, ku berikan suplemen herbal
untuk kesehatan jantungnya serta untuk mengantisipasi kekurangan vitamin bagi
tumbuh kembangnya.
Alhamdulillah sejak
memperbaiki pola makannya serta membiasakannya minum susu tanpa gula tambahan, putriku lebih lincah bergerak dan jarang
sakit, namun masalahnya tak selesai
sampai disitu, ia hanya mau minum susu formula tanpa gula tambahan asalkan aku
suapi, oalah nduk…..nduk..untukmu bunda
rela koq.
Artikel ini
diikutsertakan dalam WRITING COMPETITION ANMUM BUNDA
INSPIRATIF bersama IIDN.
label
(tag) ANMUM ESSENTIAL, ANMUM BUNDA INSPIRATIF, TANPA GULA TAMBAHAN.
hehe si kecil jadi ketagihan minum susunya ya mbak..
BalasHapusiya nih bunda shidqiselma, secara disuapin sama emaknya tentunya ;)
BalasHapusWaw, gak nyangka. Ternyata pinter nulis juga. Knp gak dari dulu? hehe....
BalasHapusalhamdulillah penulis buku saranghae mengomentari tulisanku nih, tersanjung deh, inikan juga berkat blognya Penulis Pemula, jadi belajar banyak nih tentang cara menulis yang menyenangkan, thanks Bu Dewi atas sharingnya,, tapi kapan nih mau meluncurkan ilmu ttg cara menulis novel? *ngarep nih ;)
BalasHapus